BAGI Yahudi, Holocaust dianggap sebagai sejarah buruk yang pernah
mereka alami. Namun, tak jarang beberapa orang masih menyisakan tanda
tanya mengenai tragedi kemanusiaan yang telah terjadi puluhan tahun
silam ini.
Holocaust sendiri adalah peristiwa penyiksaan terhadap sekira 6 juta Yahudi Eropa selama Perang Dunia II.
Tindakan ini diklaim sebagai suatu proses pembunuhan yang terstruktur
dan terencana yang diketuai oleh negara Jerman Nazi, pimpinan Adolf
Hitler di seluruh wilayah kekuasaan Nazi. Dari 9 juta Yahudi yang
tinggal di Eropa sebelum Holocaust, sekira 2/3 nya tewas.
Diperkirakan, lebih dari 1 juta anak Yahudi tewas dalam Holocaust
tersebut, serta kira-kira 2 juta wanita dan 3 juta kaum laki-laki Yahudi
terbunuh dalam peristiwa tersebut.
Penyiksaan dan penghapusan ini berlaku dalam beberapa tahap, termasuk
para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mati akibat
kelelahan atau penyakit. Ada yang dikurung sebelum dipindahkan dengan
kereta barang ke kamp pemusnahan.
Jika selamat dalam perjalanan, sebagian mereka dibebaskan dengan cara
dikurung dan dibunuh dalam ruang gas. Sebelum di bawa ke kamp
konsentrasi, mereka tidak mengetahui nasib yang akan mereka alami.
Sebagian tidak mempercayai Nazi, namun sebagia lagi percaya bahwa mereka
akan diberkan tempat tinggal baru yang lebih aman.