WAKIL kepala biro politik Hamas Ismail Haniyah, mengatakan bahwa
Hamas menerima banyak “tanda-tanda positif” dari Mesir dan Arab Saudi. PIC melaporkan pada hari Sabtu (25/5/2015).
“Hamas tertarik untuk membangun hubungan yang terbuka dengan
negara-negara Arab, melanjutkan strategi untuk menjamin dukungan negara
Islam dan Arab untuk rakyat Palestina. Kami menyambut setiap gerakan
positif untuk memperkuat hubungan dengan Mesir dan Arab Saudi.,” kata
Haniyah.
Terkait hubungan dengan Mesir, pejabat senior Hamas Salah Bardawil
mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa “pembicaraan positif telah
diadakan akhir-akhir ini antara Mousa Abu Marzouk, anggota biro politik
Hamas, dan para pejabat Mesir (tanpa menyebutkan nama mereka) di Kairo.”
Hubungan Hamas-Mesir memburuk setelah penggulingan presiden Muhamad
Mursi pada 3 Juli 2013. Banyak media Mesir menuduh Hamas di belakang
serangan teroris di Sinai, klaim yang Hamas bantah keras.
Pihak berwenang Mesir telah memperketat langkah-langkah keamanan di
perbatasan dengan Gaza, termasuk menghancurkan terowongan bawah tanah di
sepanjang perbatasan Mesir-Gaza dan menutup Rafah dan hanya membukanya
untuk kasus-kasus kemanusiaan