Pihak Oposisi Malaysia Tolak UU Anti-Teror
Kualalumpur – Pihak
Oposisi Malaysia Menolak UU Anti-Teror terbaru yang di sahkan oleh
parlemen Malaysia selasa (7/4). Undang-undang tersebut memperbolehkan
pemerintah untuk menahan siapa saja yang diduga bakal atau dituding
telah melakukan aksi terorisme.
Yang menjadi masalah adalah mereka bisa ditahan dalam waktu yang tidak ditentukan tanpa pernah disidangkan.
Yang menjadi masalah adalah mereka bisa ditahan dalam waktu yang tidak ditentukan tanpa pernah disidangkan.
Sebelumnya pemerintah Malaysia
menyatakan bahwa UU tersebut tidak akan digunakan untuk menyerang orang
atau kelompok yang mmiliki pandangan politik berbeda. Namun pernyataan
tersebut tidak bisa dipegang mentah-mentah. Sebab, UU tentang Keamanan
Internal yang isinya hampir serupa telah digunakan untuk membungkam
lawan politik pemerintah. UU terswebut telah dicabut pada 2012.
Pihak oposisi tentu ketakutan dengan
adanya UU Anti-Terorisme tersebut. Sebab, saat UU Internal belum
dicabut, sudah tidak terhitung banyaknya tokoh oposisi yang ditahan
tanpa pengadilan dan tanpa kesaahan yang jelas. Bahkan, pasca UU
Keamanan Internal dicabut, penahanan terhadap pengritik yang vokal
terhadap pemerintah terus dilakukan secara besar-besaran. Puluhan orang
termasuk politikus oposisi, akademisi, aktivis dan jurnalis telah
ditangkap dengan tuduhan pengasutan dan pasal lainnya. banyak pengamat
menilai, tindakan pemerintah itu hanya bertujuan untuk mengganggu dan
menakuti lawan politik dan pengkritik.
Entah disengaja atau tidak, pihak
kepolisian semakin mempertegas perlunya UU Pencegahan Terhadap Aksi
Terorisme itu. Sehari sebelum UU itu digodok, polisi merilis telah
menangkap 17 terduga teroris yang bakal menyerang Kualalumpur. Saat
konferensi pers, polisi sangat tertutup terkait detail penangkapan
tersebut. Namun, setelah uu itu diloloskan parlemen, pihak kepolisian
menjadi jauh lebih terbuka.
Mereka menjelaskan bahwa 17 orang yang
tertangkap tersbut adalah militan yang terinspirasi ISIS. Konon mereka
berencana menculik salah satu tokoh penting di malaysia, merampok bank
dan melakukan aksi teror.