Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan ISIS adalah musuh
terbesar Moskow, meskipun negara ini tegang dengan Amerika Serikat
menyangkut konflik Ukraina.
"Saya percaya ISIS adalah musuh
terbesar kami untuk saat ini," kata Lavrov dalam wawancara dengan
stasiun radio Rusia ketika ditanyai apakah Tiongkok, ISIS, atau NATO
yang menjadi ancaman terbesar Rusia.
Lavrov mengatakan "ratusan
warga Rusia, ratusan orang Eropa, ratusan warga Amerika tengah berperang
untuk ISIS, bersama dengan negara-negara (bekas Uni Soviet) CIS."
"Mereka
sudah kembali ke negerinya. Mereka datang ke sini untuk beristirahat
setelah berperang dan bisa menciptakan siasat-siasat kotor di dalam
negeri," kata dia.
"Sejauh yang dikhawatirkan Amerika Serikat
adalah masalah-masalah menyangkut negara, masalah tatanan dunia yang
harus diatasi melalui perundingan."
Hubungan Rusia dengan Barat,
terutama dengan AS, terjerembab ke titik terendah pada pasca Perang
Dingin ini, menyusul perang di Ukraina dan penerapan sanksi karena peran
Moskow dalam mendukung militan pro-Rusia, demikian AFP.