MENATA HATI,MENUNTUN NURANI,MEMANTAPKAN TEKAT,BERJUANG UNTUK ALLAH,NABIULLAH,ISLAM,BANGSA,DAN NEGARA (by komando pasukan mujahidin fisabilillah indonesia(KOMPAMUSADA) )

JIHAD JIHAD JIHAD,ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATU,JIHAD ADALAH JALAN JUANG AGAMA ISLAM,MENCARI ILMU ADALAH JIHAD,BERJUANG ADALAH JIHAD,DAN MENEGAKKAN SYARIAT ISLAM ADALAH JIHAD المجاهدين سوف تطبق دائما الشريعة

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ “Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para malaikat.”

ingatlah selalu jihad bukan teroris juga bukan pemberontakan,isis adalah syiah,syiah yang berdoktrin khawarij laknatullah mari pertahankan NKRI
get this widget here

Translate

Rabu, 06 Mei 2015

Rakyat Suriah Mengharapkan Peran Jurnalisme Kemanusiaan

PERANG Suriah yang meletus sejak Maret 2011 hingga saat ini telah menimbulkan banyak korban. Namun sayangnya, penderitaan ini masih belum banyak terangkat di media karena disimpangsiurkan banyak hal.
Menurut Sekjen Jurnalis Islam Bersatu (JITU) Muhammad Pizaro, penindasan terhadap rakyat Suriah sudah berjalan lebih dari empat dekade.
Bahkan rakyat Suriah kerap mengisahkan tragedi yang mereka alami semenjak rezim Hafez Assad yang naik menjadi Presiden pada tahun 1970.
“Sebagai bukti penindasan di zaman pemerintahanya, Hafez  Assad membuat monumen besar berbentuk lubang di Kota Idlib yang dibuat tahun 80an,” kata redpel Islampos ini dalam bedah buku “Kutitipkan Namamu dalam Doaku: Catatan Relawan Kemanusiaan di Suriah” di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Lubang besar itu, kata Pizaro, adalah sebuah monumen bekas kejatuhan bom yang dilakukan Hafez kepada demonstran di Suriah.
“Jadi monumen ini adalah bentuk ultimatum oleh Hafez agar rakyat Suriah tak berfikir melakukan kritik terhadap pemerintahannya yang zhalim,” ujar jurnalis yang berangkat ke Suriah pada tahun 2014 ini.
Kondisi Suriah saat ini, lanjut Pizaro, masih berada dalam situasi memperihatinkan. Mereka kekurangan makan, minuman, dan obat-obatan. Banyak warga Suriah mati kedinginan karena minimnya pasokan bantuan.
Bahkan PBB sendiri banyak mendapatkan kritik karena tak mampu menangani para pengungsi Suriah.
“Rakyat Suriah menyambut gembira kedatangan jurnalis, karena mereka bisa ‘bersuara’ ke dunia tentang nasib mereka.”
Di sinilah, sambung Pizaro, jurnalisme kemanusiaan dibutuhkan hadir ke Suriah untuk memotret langsung tragedi kemanusiaan di Suriah

susunan

susunan