Kelompok militan ISIS yang kerap memosting video eksekusi mati para
sanderanya, kini diduga kuat meluncurkan rekaman baru berupa layanan
kesehatan.
"Rekaman yang beredar di dunia maya itu, menampilkan
logo aksara ISHS atau singkatan dari Layanan Kesehatan Negara Islam
(sebutan untuk ISIS)," demikian dikutip dari BBC, Sabtu (25/4/2015).
Lokasi
syuting dalam video itu diyakini berada di Rumah Sakit Umum Raqqa, yang
terletak di kantung kekuatan ISIS, yaitu Provinsi Raqqa, Suriah.
Menurut laporan koresponden keamanan BBC, Gordon Corera, tayangan video itu dibuka dengan adegan mirip serial televisi tentang kehidupan di rumah sakit.
Diawali
dengan kemunculan seorang pria yang mengaku dokter, dan menjelaskan
pembentukan kementerian kesehatan ISIS yang mengatur fasilitas medis di
seantero wilayah kekuasaan mereka. Termasuk Rumah Sakit Raqqa yang dia
klaim telah diperbaharui.
Lalu muncul pria lain yang juga mengaku
dokter, membahas unit penanganan intensif (ICU). Unit itu, menurut dia,
menangani korban konflik militer dan kecelakaan mobil.
Pria terakhir yang muncul dalam video itu lalu berbicara soal teknologi sinar-X dan unit khusus perempuan yang mereka miliki.
Upaya Merekrut?
Dari
ketiga pria yang mengaku dokter, seorang di antara mereka
memperkenalkan diri sebagai Abu Yusuf asal Australia. Dia mengaku hijrah
dari negaranya untuk bergabung dengan ISIS.
Saat disorot kamera, dia tampak sedang menangani sejumlah bayi di beberapa inkubator.
Video
yang jauh dari adegan kekerasan seperti video-video ISIS yang tersebar
sebelumnya ini dinilai sebagai upaya ISIS merekrut tenaga profesional.
Sejauh
ini video yang beredar di sejumlah akun media sosial afiliasi ISIS itu
belum diverifikasi kebenarannya. Pihak berwenang setempat juga belum
berkomentar terhadap hal itu