TAKMIR Masjid Nur Hidayah, Sambi, Boyolali, bekerjasama dengan Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) menggelar seminar “Merajut Ukhuwah Islamiyyah untuk Menyelamatkan Indonesia” Sabtu malam (18/4/2015).
Hadir dalam tabligh akbar kali ini Sekjen FIPS Ustadz Abu Harits dan relawan FIPS, Muhammad Pizaro, dan juga Lurah Sambi, Waluyo.
Pizaro yang juga merupakan Redaktur Pelaksana Islampos.com, Muhammad Pizaro, menyampaikan bahwa setiap umat Islam adalah saudara.
“Semua lapisan umat Islam adalah bersaudara dan semangat umat Islam merupakan semangat yang berlandaskan keimanan,” buka Pizaro dalam pemaparannya mengenai ukhuwah Islamiyyah.
Pizaro mencontohkan bagaimana kepedulian sesama muslim di Syam. Di mana ketika muslim Suriah kesulitan, bangsa Palestina turut membantunya. “Padahal rakyat Palestina juga sedang mengalami kesulitan akibat penjajahan Israel,” ujarnya di hadapan 300 jamaah.
Hebatnya, ketika sejumlah wilayah di Indonesia mengalami bencana, rakyat Palestina turut mengulurkan bantuan. “Itulah ukhuwah Islamiyah, persaudaraan antara sesama muslim,” terangnya.
Sementara itu Ustadz Abu Harits selaku sekjen FIPS dalam pemaparannya menyayangkan kemerosotan umat Islam dalam banyak hal.
“Dari sisi populasi, dulu umat Islam mencapai 90% dari seluruh penduduk Indonesia, namun pada tahun 2010 sudah menurun hingga 85%. Sementara menurut kementrian agama dari 46% penduduk Indonesia yang bisa baca Qur’an, hanya 23% yang bisa membaca dengan tartil,” ujar Abu Harits yang merupakan lulusan LIPIA.
Makna Ukhuwah Islamiyah, lanjut Abu Harits, dicontohkan oleh Rasulullah ketika awal tiba di Madinah dengan mempersaudarakan muhajirin dan anshor.
“Ada yang membagi sebagian hartanya, kebunnya, dan harta lainnya. Menjaga ukhuwah islamiyyah adalah wujud ibadah kepada Allah. Kunci kekuatan kaum muslimin ada di ukhuwah Islamiyyah
