“Dan bila mereka dikatakan, “Berimanlah kamu kepada apa yang
Allah telah turunkan”, maka mereka berkata, “Kami beriman kepada apa
yang diturunkan kepada kami”. Dan mereka kufur kepada apa yang datang
sesudahnya, padahal itulah kebenaran yang membenarkan apa yang ada pada
mereka. Katakanlah, “Tetapi mengapa kamu dahulu membunuh Nabi-Nabi
Allah, jika karnu benar orang yang beriman?” (QS. Al-Baqarah:91).
BANGSA Yahudi pada zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menolak
untuk beriman kepada Al Qur’an, dengan dalih, “Kami telah beriman kepada
Kitab-Kitab yang di bawa para Nabi Bani Israil, seperti Taurat dan
lain-lain.”
Jawaban orang Yahudi ini kemudian dibantah oleh Allah dengan menyuruh
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepada mereka yang
isinya sebagai berikut: “Jika kamu memang benar-benar jujur daiam
mengikuti Kitab-Kitab Yang Allah turunkan kepada Nabi-Nabi dahulu,
mengapa kamu bunuh mereka?” Padahal agama kamu tidak membenarkan
pembunuhan, bahkan pembunuhan dihukum dengan pembunuhan pula,
lebih-lebih membunuh Nabi.
Dengan demikian berarti ucapan-ucapan kamu bertentangan dengan
kenyataan dan fakta kamu. Bangsa Yahudi yang ada pada zaman Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dikaitkan dengan perbuatan nenek moyang
mereka yang pernah melakukan pembunuhan terhadap Nabi mereka.
Kalau Bangsa Yahudi berani melakukan pembununan terhadap para Nabi,
maka tidak heran kalau mereka berani merendahkan dan menghina kaum
mukminin. Sebab seseorang yang berani berlaku kurang ajar kepada para
Nabi, sudah tentu lebih berani pula berlaku kurang ajar kepada
orang-orang mukmin.
Lagipula mereka sombong dan takabur karena nabinya bukan dari golongan Yahudi