TIGA pejabat Thailand dan Myanmar pada Senin kemarin (4/5/2015) telah
ditangkap pada saat Thailand mulai melakukan penyelidikan terkait
perdagangan Muslim Rohingya di wilayah selatan Thailand.
Penangkapan ini merupakan yang pertama dilakukan oleh junta berkuasa,
menyusul ditemukannya kuburan massal yang berisi mayat 26 Muslim
Rohingya dan Bangladesh, termasuk tiga wanita, dekat sebuah kamp
perdagangan manusia di Songkhla selatan, Jumat pekan lalu.
Tiga pejabat lokal – seorang anggota dewan kecamatan dan dua kepala
asisten desa – muncul hari Senin kemarin di sebuah konferensi pers yang
dipimpin oleh Jenderal Polisi Somyot Punpanmuang di Songkhla, Bangkok Post melaporkan dan dikutip oleh Anadolu Agency.
Anggota dewan kecamatan, Asan Inthathanoo, dan seorang asisten kepala
desa, Ror-en Sonyalae, dituduh memiliki pasokan yang disediakan untuk
kamp perdagangan manusia, dan asisten kepala desa kedua, Alee Lamoh,
dituduh menjadi penjaga di kamp.
Sedangkan warga Myanmar, Zaw Niang Anu, ditahan di provinsi Nakhon Sri Thammarat, utara dari Songkhla.
Keempat orang itu didakwa melakukan perdagangan manusia, penahanan dan penculikan untuk tebusan.[