SEKITAR seribu orang, sebagian besar wisatawan, dari Uni Eropa masih
belum ditemukan di Nepal hampir seminggu setelah gempa dahsyat
mengguncang negara Asia Selatan tersebut, Duta Besar Uni Eropa untuk
Nepal Rensje Teerink mengatakan.
Berbicara kepada wartawan di ibukota Nepal Kathmandu, Jumat kemarin
(1/5/2015), Teerink menambahkan bahwa warga negara Uni Eropa yang hilang
sebagian besar di daerah Langtang dan Lukla yang merupakan landasan
Himalaya kecil yang dikenal sebagai pintu gerbang ke puncak Everest.
“Kami tidak tahu di mana mereka, atau keberadaan mereka saat ini.
Mereka hilang tapi kita tidak tahu apa status mereka,” tambahnya dikutip
Press TV.
Pejabat Uni Eropa itu juga menegaskan bahwa 12 warga Uni Eropa tewas di Nepal setelah gempa besar.
Langtang merupakan wilayah pendakian ke utara Kathmandu yang telah
terkena longsoran besar dan tanah longsor, sementara Lukla adalah titik
untuk pejalan kaki serta pendaki yang akan melakukan 9 hari perjalanan
ke base camp Everest