SEBUAH skandal dilaporkan telah meletus di Prancis selatan terkait
populasi siswa Muslim. Walikota Béziers Prancis mengaku ia terus
mengamati agama, terutama siswa yang beragama Islam.
Robert Menard, walikota Béziers di wilayah selatan
Languedoc-Roussillon, mengatakan dalam sebuah siaran TV bahwa
pemerintahannya telah mendaftar nama anak-anak sekolah agar dapat
melihat berapa banyak anak yang Muslim, The Guardian melaporkan pada hari Selasa (5/5/2015).
Menard mengatakan selama siaran pada Senin (5/4/2015) bahwa sekitar
64 persen dari anak-anak sekolah kota adalah Muslim. Ia menambahkan
bahwa angka itu diperoleh dengan menghitung nama-nama anak-anak “Dari
kelas ke kelas.”
Hukum sekularisme Perancis melarang melakukan perhitungan statistik mengejai agama atau etnis masyarakat dengan pemerintah.
Menurut sebuah opini yang dipublikasikan di harian Prancis Le Monde,
apa Menard lakukan adalah ilegal berdasarkan Pasal 226-19 dari KUHP
Prancis dan dapat dihukum sampai 5 tahun penjara atau denda 300 ribu
euro