Panglima
TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan pembentukan Komando Operasi
Pasukan Khusus bukan karena semakin meningkatnya ketegangan di wilayah
perairan Laut Cina Selatan.
Menurutnya, komando operasi yang berisi sejumlah prajurit pasukan khusus
dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU)
ini dibentuk berdasarkan kebutuhan setiap negara lantaran semakin
berkembangnya bentuk ancaman terhadap negara.
"Tidak, bukan
hanya karena itu (ketegangan di Laut Cina Selatan). Tapi semua negara
menghadapi situasi ini, memiliki pasukan khususnya. Jadi suatu waktu
dibutuhkan, siap," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur,
Selasa (5/5/2015).
Selain itu, lanjut Moeldoko, pembentukan
Komando Operasi Pasukan Khusus ini sebagai tanggung jawab Panglima TNI
terhadap pemerintah dan negara.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko
juga memaparkan, jumlah personel Komando Operasi Pasukan Khusus ada 70
orang. Selanjutnya, pasukan akan disiagakan di daerah Sentul, Bogor,
Jawa Barat. Pasukan tersebut akan diberi logistik dan berlatih seperti
sedang dalam kondisi operasi.
"Ini pasukan yang stand by,
apabila diperlukan dalam hitungan menit itu bisa langsung digerakkan.
Jumlahnya maksimum 70 orang. Karena ini pasukan khusus jadi tidak usah
banyak-banyak," pungkas Moeldoko.