Tentara Nasional Indonesia (TNI) merestrukturisasi satuan Polisi
Militer (Pom) menjadi organisasi resmi penegak hukum. Polisi Militer
akan memegang komando atas 3 satuan Pom di tubuh TNI, yaitu Pom
Angkatatan Darat (Pomad), Pom Angkatan Laut (Pomal) dan Pom Angkatan
Udara (Pomau). Satuan Pom TNI tersebut memiliki wewenang lebih
besar dari 3 satuan Pom masing-masing angkatan dalam hal pengawasan dan
penegakan hukum di wilayah kesatuan TNI. Ke depannya, Pom TNI akan
bekerja di bawah komando Komandan Pom TNI Mayor Jenderal Maliki Mift,
yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Perwira Khusus Pom (Pasuspom)
TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjelaskan, posisi
satuan polisi militer dari Staf Khusus POM TNI ditingkatkan menjadi POM
TNI. Tujuannya untuk semakin menegakkan tata tertib dan hukum di
lingkungan TNI.
"Sebenarnya Puspom TNI sudah cukup lama. Hanya
ditingkatkan statusnya. Sekarang bisa menegakan tatib di lingkungan TNI
bisa dikendalikan langsung. Unsur pengendalian langsung dari Komandan
POM TNI," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap,
Jakarta Timur, Senin (4/5/2015).
Restrukturisasi, sambung dia,
merupakan konsekuensi dari tuntutan revitalisasi di tengah demokratisasi
kehidupan berbangsa saat ini, yang meminta TNI harus fokus dan lebih
banyak 'bermain' di wilayah tugasnya secara lebih baik, dan dapat
menyesuaikan dengan setiap kebijakan Pemerintah.
Peresmian
organisasi Pom TNI ini dipimpin langsung Jenderal Moeldoko dan dihadiri
para perwira tinggi (Pati) TNI. Hadir juga Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAU)
Laksamana Ade Supandi, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Agus
Supriatna.
Panglima Moeldoko, dalam amanatnya berharap
restrukturisasi Pom TNI mampu memperkuat aspek suprastruktur disiplin,
hukum, dan tata tertib prajurit. "Pada sisi yang sama, Pom TNI juga
menjadi bagian dari upaya pelaksanaan rumusan nilai-nilai Revolusi
Mental dan penyelarasan Nawacita Presiden RI," jelas Moeldoko.
Moeldoko pun memerintahkan Mayjen Maliki untuk bersikap korektif terkait
penyelenggaraan penegakan hukum dan tata tertib, termasuk penguatan
sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di wilayah Pom TNI. Ia pun
mengimbau Maliki untuk melakukan pembinaan dengan pendekatan
'Pembangunan Nasional' yang komperhensif di jajaran Pom TNI.
"Saya ingin tegaskan kalian, para prajurit Pom TNI adalah penjuru dalam
penegakan disiplin. Untuk itu kalian harus lebih disiplin. Kalian tidak
boleh merasa tidak ada yg mengawasi sehingga berlaku seenaknya. Kalau
penegaknya tidak disiplin, tidak banyak yang bisa kita harapkan. Saya
pecaya dengan peresmian ini, akan berimplikasi positif baik di kemajuan
TNI, maupun Pom TNI," tegas Moeldoko.
Selain peresmian organisasi
Pom TNI, agenda upacara juga meliputi inspeksi gelar pasukan Pom
TNI-Polri yang diikuti 759 personel Pom TNI yang terdiri dari 73
personel Mabes TNI, 200 personel AD, 196 personel AU, 196 personel AL
dan 94 personel Polri.